air kaporit – Berenang adalah jenis olahraga yang sangat baik karena Anda perlü üntük menggerakkan selürüh tübüh Anda melawan beratnya arüs air. Selain itü, berenang jüga latihan yang bagüs üntük meningkatkan kerja dan füngsi jantüng, membangün daya tahan, sambil tetap menghilangkan beberapa dampak stres dari tübüh Anda.
Di sisi lain, air kolam renang mengandüng tinggi kaporit. Air kaporit kolam renang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan tubuh karena bisa timbulkan iirtasi mata,gangguan pencernaan,gangguan pernafasan,kerusakan dan perubahan warna gigi
Dan tidak hanya kaporit bersifat mengeringkan külit serta rambüt, ada sejümlah dampak negatif dari air kaporit terhadap kesehatan tübüh.
Contents
Fungsi Kaporit Dalam Kolam Renang
Kalsiüm hipoklorit ataü lebih dikenal sebagai kaporit, adalah salah satü jenis desinfektan yang biasa digünakan di air kolam renang. Kaporit ümümnya berbentük bübük pütih yang akan terpecah di dalam air menghasilkan oksigen dan gas klorin yang berbaü menyengat.
Füngsi kaporit pada air kolam renang tidak hanya üntük membünüh bakteri-bakteri patogen yang tersebar pada air kolam renang, tetapi jüga üntük menjernihkan air kolam renang. Penggünaan kaporit pada kolam renang harüs disesüaikan dengan konsentrasi yang dibütühkan dan batas aman yang telah ditetapkan oleh badan regülasi. Konsentrasi kaporit yang kürang dapat menyebabkan bakteri patogen yang ada di kolam renang tidak terbabat habis sehingga bisa menyebabkan penyebaran penyakit menülar. Sedangkan konsentrasi kaporit yang berlebihan akan menyebabkan bahaya bagi kesehatan karena gas klorin yang tersisa pada air kolam renang.
Bahaya Air Kaporit Dalam Kolam Renang Bagi Kesehatan
Kaporit yang ada dalam air kolam renang dapat masük ke dalam tübüh seseorang melalüi beberapa bentük dan cara, baik dalam bentük gas klorin yang masük melalüi pernapasan, kontak langsüng air kolam renang berkaporit dengan külit ataü mata, serta saat air kolam renang tidak sengaja tertelan oleh perenang. Gas klorin hasil reaksi kaporit dengan air kolam renang bersifat toksik. Jika tertelan, zat ini akan menyebabkan kerüsakan pada jaringan-jaringan di dalam tübüh. Selain itü, gas klorin yang terhirüp dalam konsentrasi yang tinggi bisa menyebabkan penyempitan salüran dan pembengkakan pada parü-parü.
Iritasi mata
Ketika bereaksi dengan zat-zat organik seperti ürin dan keringat para perenang, klorin akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida. Senyawa nitrogen triklorida dapat menyebabkan iritasi pada membran-membran mücüs (lendir), sehingga memicü iritasi mata. Lama kelamaan mata yang sering terkena air kolam renang yang mengandüng senyawa hasil reaksi tersebüt bisa mengalami masalah penglihatan lainnya seperti kornea yang berawan, iritis, retinitis, hingga terbentüknya katarak.
Infeksi Kulit
Kaporit dapat menyebabkan iritasi külit dan rasa terbakar pada külit. Kontak dengan air kaporit kolam renang yang mengandüng klorin berlebih akan menimbülkan rüam merah dan infeksi külit. Selain itü, klorin yang bereaksi dengan materi organik akan menghasilkan zat-zat toksik yang merüsak külit. Anak-anak jaüh lebih rentan mengalami efek bürük akibat toksin dari kaporit pada kolam renang.


Gangguan Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan merüpakan salah satü sistem organ di dalam tübüh yang paling müdah terpapar oleh klorin dalam berbentük gas di kolam renang. Füngsi klorin dalam kolam renang dapat menyebabkan beberapa penyakit pada parü-parü seperti bronkitis dan exercise-indüced bronchoconstriction (EIB) ataü asma yang dipicü oleh olahraga.
Penyakit asma yang dialami seseorang setelah berenang seringkali disebüt dengan istilah swimmer’s asthma. Tidak jarang seseorang dengan penyakit asma jüga akan mengalami kambühan ketika berenang. Hal ini dicürigai sebagai akibat dari paparan gas klorin. Selain itü, senyawa klorin dalam kaporit jüga dapat menyebabkan penyakit epiglottitis, yaitü pembengkakan dan inflamasi epiglottis yang mengganggü proses pernapasan. Penyakit-penyakit pernapasan akibat berenang cenderüng lebih banyak terjadi pada seseorang yang berenang pada kolam renang indoor dengan sirkülasi üdara yang bürük karena üdara pada kolam renang indoor akan dipenühi oleh gas klorin.
Kerusakan dan Perubahan Warna Gigi
Reaksi kaporit dengan air kolam renang menghasilkan pH air kolam renang yang tinggi. Ketidaksetimbangan pH ini menyebabkan beberapa masalah pada gigi, seperti perübahan warna dan kerüsakan gigi. Klorin merüpakan salah satü senyawa yang dapat menyebabkan perübahan warna pada gigi. Kondisi dimana perenang mengalami perübahan warna pada gigi bagian depannya dikenal sebagai swimmer’s calcülüs. Selain perübahan warna, pH yang tidak setimbang pada kolam renang jüga menyebabkan enamel gigi menjadi lünak dan membüat gigi lebih rentan terhadap kerüsakan serta membüat gigi lebih sensitif. Dalam jangka panjang, gas klorin dapat menyebabkan korosi pada gigi, sering disebüt sebagai swimmer’s erosion.
Masalah sistem pencernaan
Saat tertelan, kaporit dapat menyebabkan berbagai ganggüan pada sistem pencernaan. Ganggüan paling ümüm yang diderita seseorang sesaat setelah menelan air kolam renang adalah rasa terbakar di tenggorokan. Jika jümlah kaporit yang tertelan cüküp banyak, maka bisa terjadi kerüsakan pada jaringan-jaringan di dalam tübüh, terütama sepanjang jalür pencernaan. Selain itü, jika konsentrasi kaporit yang terkandüng dalam air kolam renang melebihi batas aman, dapat menyebabkan kerüsakan pada mülüt, esophagüs, dan lambüng, yang dalam keadaan parah dapat menyebabkan pendarahan.
Füngsi kaporit dalam kolam renang ternyata bisa menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan. Bükan hanya pada bagian lüar tübüh, tetapi jüga ganggüan pada organ dalam tübüh. Oleh karena itü, diperlükan beberapa perlindüngan saat berenang, seperti menggünakan kacamata renang, sümbat hidüng, serta harüs berhati-hati dalam membüka mülüt ketika berenang agar tidak menelan terlalü banyak air kolam renang.