Olahraga Bersepeda – Seorang dokter melakukan pengecekan pada pria yang aktif bersepeda dan hasilnya disebut banyak sperma dari pria aktif bersepeda cacat bahkan disebut bisa mandul. Pengujian tersebut dilakukan oleh seorang dokter dan dibagikan pada Twitternya bernama @Dr_Ahmad_RZ, Sabtu (19/12/2020).
Seorang dokter lakukan penelitian efek buruk olahraga bersepeda yang bisa mengakibatkan kemandulan jika dilakukan lebih dari 5 jam seminggu.”Tes pada pria berusia 29 tahun yang aktif bersepeda. Tidak merokok dan tidak ada penyakit lainnya
Contents
Penelitian Olahraga Bersepeda
Hampir 80 persen sperma bergerak tanpa arah, yaitu ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang.
“Banyak kepala spermanya juga cacat.
“Bersepeda bisa menjadi penyebab mandul bila dilakukan berlebihan karena bisa merusak sperma.
“Hindari bersepeda terlalu lama, yaitu melebihi lima jam dalam seminggu, testis akan terpengaruh oleh cuaca, selain itu pengaruh tempat duduk sepeda dan celana ketat,” demikian tulisnya pada postingan.
Tren Olahraga Bersepeda Semakin Tinggi Sejak Pandemi
Semenjak pandemi berlangsung, tren bersepeda semakin tinggi pada kalangan warga karena disebut bisa menjadi sistem imun.
Bahkan, ramai yang sengaja membeli sepeda, mengikuti tren dan harga yang cukup fantastis.
Menurut dokter yang berada di Kuala Lumpur Malaysia, @Dr_Ahmad_RZ, masalah kesuburan salah satunya akibat dari terlalu lama bersepeda.
Karena bisa membuat testis pria terlalu lama terkena cuaca panas selain itu tempat duduk yang kecil berbahaya.
Menurutnya, aktivitas bersepeda melebihi lima jam dalam seminggu bisa membuat pengurangan sperma.
Mengutip dari Jurnal Urology Times, Vol 48 No 3 , Volume 48 , Edisi 03 terbitan pada 12 Maret 2020 menjelaskan terkait bersepeda bagi kesehatan pria.
Bersepeda memiliki banyak manfaat, dan beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah cedera genitourinari.
Bersepeda di seluruh dunia meningkat sebagai alat olahraga dan transportasi.
Dokter harus memiliki pengetahuan tentang manfaat dan risiko kesehatan dari bersepeda sehingga mereka dapat mendidik dan merawat pasien yang bersepeda.
Manfaat Olahraga Bersepeda
Manfaat kesehatan keseluruhan dari olahraga bersepeda sangat luar biasa.
Bersepeda mengurangi kejadian kecelakaan serebrovaskular, penyakit arteri koroner, hipertensi, dislipidemia, obesitas, dan diabetes mellitus.


Hubungan terbalik yang kuat juga telah ditunjukkan antara bersepeda komuter dan semua penyebab kematian, kematian akibat kanker, dan morbiditas kanker di antara peserta studi paruh baya dan lanjut usia.
Terlepas dari manfaat ini, olahraga bersepeda biasanya menyebabkan cedera, dengan hingga 85% dari semua pengendara sepeda rekreasi mengutip cedera yang berlebihan.
Mengingat distribusi tekanan yang tidak seimbang saat bersepeda, leher, tangan, pergelangan tangan, punggung bawah, lutut, dan perineum adalah daerah yang paling sering terkena dampak bersepeda.
Efek Buruk Bersepeda
Bersepeda telah dikaitkan dengan mati rasa genital, priapisme, infertilitas, peningkatan PSA, disfungsi ereksi (DE), gejala saluran kemih bagian bawah (LUTS), dan prostatitis.
Beberapa penelitian yang mengemukakan hubungan ini, bagaimanapun, kurang kuat, tidak menggunakan hasil klinis yang divalidasi, atau memiliki perbandingan kelompok kontrol yang tidak memadai.
Akibatnya, data terkini tentang dampak bersepeda terhadap fungsi urologis dan seksual terus berkembang.
Di sini, kami mengeksplorasi aspek-aspek tertentu dari kesehatan urologi pria yang dipengaruhi secara negatif oleh bersepeda.
Meninjau mekanisme cedera yang mendasari yang diusulkan, dan membuat saran manajemen khusus untuk membantu mencegah cedera genitourinari yang disebabkan oleh siklus.
Mengingat kontroversi seputar dampak bersepeda pada kesehatan seksual dan kemih, kami melakukan studi survei besar yang menilai 3.932 atlet pria (pengendara sepeda, perenang, dan pelari) (J Urol 2018; 199: 798-804).
Kami menemukan bahwa pengendara sepeda intensitas rendah dan tinggi memiliki skor Inventaris Kesehatan Seksual untuk Pria (SHIM) yang lebih tinggi, meskipun secara klinis tidak signifikan, dibandingkan perenang atau pelari.
Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara pengendara sepeda dan non-pengendara sepeda dalam pengukuran LUTS yang divalidasi lainnya, termasuk Skor Gejala Prostat Internasional (IPSS) dan Indeks Gejala Prostatitis Kronis NIH (NIH CPSI).
Manfaat Lebih Besar Daripada Resiko
Manfaat kesehatan keseluruhan dari bersepeda jelas lebih besar daripada risikonya.
Dengan epidemi obesitas global yang menyebabkan tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular, bersepeda harus dipromosikan sebagai bentuk olahraga, transportasi, dan rekreasi yang sehat.
Kami masih harus belajar lebih banyak tentang dampak bersepeda pada kesehatan urologi pada pria, tetapi DE tampak jarang pada pengendara sepeda dan tidak lebih umum daripada DE yang terlihat pada atlet lain.